Bentang Nusantara memproduksi keragaman arsitektur dengan logika ekologis masing-masing. Di Sumatra Barat, rumah gadang berdiri di atas tiang, berlantai kayu, dan berfasad lebar untuk kegiatan komunal. Di Riau dan Jambi, rumah panggung Melayu memanfaatkan kolong sebagai ruang servis dan sirkulasi udara. Jawa mengembangkan tipologi joglo, limasan, dan kampung; pendapa menjadi ruang publik yang sejuk. Masjid kuno Jawa memakai atap bertingkat dan serambi luas, memadukan tradisi kayu dengan nilai Islam.
Bali menyusun pekarangan berdasar kosmologi; pura keluarga, bale tidur, dan bale dangin tersusun berhirarki. Sistem subak—meski terkait lanskap pertanian—mengilustrasikan tata kelola air yang kolektif dan spiritual. Kalimantan menampilkan lamin atau rumah panjang Dayak, memfasilitasi hidup komunal dan pertahanan tradisional. Struktur kayu besar dengan ukiran identitas suku menegaskan hubungan manusia-hutan.
Sulawesi memperlihatkan variasi: rumah Bugis-Makassar dengan atap pelana dan kolong untuk perahu; tongkonan Toraja dengan bentuk melengkung menadah hujan dan memori leluhur. Di Nusa Tenggara, mbaru niang (Flores) berbentuk kerucut berlapis, efisien terhadap angin pegunungan dan hujan deras. Maluku dan Kepulauan Banda memperlihatkan rumah pesisir yang rendah, serambi lebar, serta detail untuk ketahanan korosi air asin. Papua menghadirkan honai—rumah bundar berdinding anyaman dan atap alang—yang menahan dingin dataran tinggi.
Di tingkat seni, tiap wilayah memiliki keunggulan: batik pesisir Pekalongan dinamis, batik keraton Yogyakarta–Solo penuh pakem; songket Palembang berkilau; tenun Sumba, Flores, dan Timor sarat simbol; ukiran Bali dan Jepara halus, sementara Toraja tegas dan ritmis. Instrumen musik pun beragam—tifa Maluku–Papua, kolintang Minahasa, sasando Rote—memantulkan suara bentang alam.
Integrasi teknik tradisi dengan kebutuhan modern mulai masif. Penguatan sambungan bambu dengan mur-baut tahan karat, pelapis alami pada rumbia, serta fondasi beton bertulang yang disesuaikan elevasi banjir menjaga performa tanpa menghilangkan karakter. Program pelatihan perajin lintas pulau, pameran tematik, dan penelitian bersama perguruan tinggi memperluas pertukaran pengetahuan. Atlas keragaman ini membuktikan bahwa satu iklim tropis menghasilkan banyak jawaban, masing-masing tepat guna bagi konteksnya.