Kudeungoe Sugata, Pemasok Biji Kakao Fermentasi, Raih Pendanaan Hibah untuk Perkuat Rantai Pasok Berkelanjutan

Jakarta, December 20, 2024 – Sugata, anak
perusahaan KOLTIVA dan pionir dalam
sektor pertanian, berhasil menjadi salah satu pemenang TRANSFORM: BESTARI Challenge
2024, memperoleh pendanaan hibah untuk mendukung rantai pasok kakao yang
berkelanjutan. Acara penghargaan berlangsung pada Festival SDGs di Taman Ismail
Marzuki, Jakarta, pada Oktober 2024, menyoroti solusi inovatif yang mengatasi
tantangan sosial dan lingkungan di berbagai sektor.

TRANSFORM: BESTARI Challenge, sebuah inisiasi dipimpin
oleh TRANSFORM, akselerator
dampak yang digagas oleh Unilever, Pemerintah Inggris melalui Foreign,
Commonwealth and Development Office (FCDO), and Ernst & Young (EY), memberikan
dana hibah hingga £300,000 kepada perusahaan berdampak yang dipilih bersama
oleh panel. Inisiatif ini mendukung proyek inovatif yang mendorong Pembangunan
berkelanjutan sesuai dengan  Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mendorong kolaborasi antara bisnis, komunitas
local, dan pemerintah.

Salah satu pemenang, Kudeungoe Sugata, merupakan
perusahaan asal Aceh yang berdiri sejak tahun 2018. Perusahaan ini menyediakan
biji kakao “bean-to-bar” dan kopi “single origin” yang berasal dari
produsen kecil di Indonesia. Dengan teknik pemrosesan pasca panen yang
inovatif, Sugata menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan
pembuat cokelat artisan dan perusahahaan multinasional di pasar lokal dan
global. Sugata bertujuan menjadikan bisnis sebagai kekuatan untuk kebaikan,
dengan memastikan rantai pasok yang berkelanjutan melalui perdagangan yang
etis.

Setelah resmi mendaftarkan diri sebagai PT Kudeungoe Sugata Indonesia pada
Juni 2022, perusahaan ini semakin memperkuat posisinya di sektor pertanian. Sugata
telah berkembang menjadi pemasok terpercaya yang menekankan pada keterlacakan,
keberlanjutan, dan perdangangan etis. Gde Sukardi, Head of Single
Origin Sourcing PT Kudeungoe Sugata
mengatakan, “Pengakuan dari TRANSFORM
mencerminkan dedikasi tim kami dalam mentransformasi industri kakao melalui
praktik yang lebih berkelanjutan dan pemberdayaan komunitas. Dengan memperkuat
komunitas lokal, kami dapat membangun rantai pasok yang lebih tangguh dan bertanggung jawab. Fokus kami pada dampak
sosial dan lingkungan memastikan pertanian berkelanjutan bukan hanya tujuan,
melainkan kekuatan penggerak perubahan yang bertahan lama bagi masyarakat dan
planet ini.”

Jessica Pauline, Country Lead Finance & Business Development
Unilever Indonesia
, menyatakan “Sugata
menunjukkan komitmen kuat untuk mendorong perubahan sosial dan lingkungan
positif di sektor pertanian. Perusahaan berdampak seperti Sugata memiliki
solusi yang inovatif untuk menghadapi tantangan global. Selain pendanaan hibah,
kami juga memanfaatkan kolaborasi lintas sektor untuk membantu perusahaan ini
memperluas dampaknya. Kami menantikan perkembangan mereka dalam beberapa bulan
mendatang.”

Mirza, Sustainable Sourcing Lead Sumatera PT Kudeungoe Sugata, menambahkan, “Dengan menginvestasikan sumber daya pada petani kecil
kami, terutama perempuan dan pemuda, kami tidak hanya mendorong pertumbuhan
ekonomi yang inklusif tetapi juga membentuk masa depan di mana praktik
berkelanjutan menjadi fondasi industri. Inovasi ini merupakan Langkah inovatif
dalam industri kakao yang kami yakin dapat menciptakan manfaat jangka panjang
bagi komunitas.”

Sugata bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal dengan menyediakan sumber daya, pelatihan, dan akses pasar.

Beroperasi di seluruh Indonesia dengan penyedia pasokan terkonsentrasi
di Sumatera dan Sulawesi serta melibatkan sekitar 2.400 produsen dalam rantai
pasoknya, Sugata bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal dengan
menyediakan sumber daya, pelatihan, dan akses pasar. Proyek ini akan memberikan
manfaat langsung kepada sekitar 500 rumah tangga petani, dengan tambahan 1.000
anggota keluarga yang memperoleh manfaat secara tidak langsung melalui
peningkatan aktivitas ekonomi. Inisiatif ini mengedepankan partisipasi
perempuan dalam bisnis sebesar 50%, menunjukkan komitmen kuat terhadap
kesetaraan gender dan inklusi sosial, terutama di negara-negara berkembang. Hal
ini sangat signifikan mengingat perempuan mencakup rata-rata 43% dari tenaga
kerja di sektor pertanian berdasarkan laporan Food and Agriculture Organization
of the United Nations (UN Women, 2023). Dengan fondasi
tersebut, inisiatif ini bertujuan untuk semakin meningkatkan partisipasi
Perempuan dalam pertanian, memberdayakan mereka sebagai contributor utama dalam
Pembangunan berkelanjutan.

Pendanaan ini akan mendukung berbagai inisiatif utama dalam rencana
aksi komprehensif selama 18 bulan yang bertujuan untuk mendorong penggunaan
sistem produksi regeneratif dan mengembangkan plot demo agroforestri, serta
memastikan keterlibatan yang lebih inklusif dari perempuan dan pemuda dalam
produksi kakao fermentasi. Inisiatif ini mencakup pelatihan bagi produsen tentang
pertanian regeneratif dan agroforestri, termasuk pengembangan plot demo
agroforestri untuk mendukung transisi mereka ke praktik rendah karbon. Selain
itu, akan dibentuk sistem pemantauan emisi gas rumah kaca (GRK) yang
memungkinkan produsen berpartisipasi dalam pasar karbon di masa depan,
menciptakan sumber pendapatan baru sambil menghadapi tantangan perubahan iklim.

Proyek ini juga akan mengeksplorasi potensi daur ulang nutrisi dari
limbah kakao untuk digunakan pada lahan pertanian atau sebagai sumber
pendapatan tambahan melalui pasar lokal. Kegiatan ini bertujuan mempromosikan
praktik pertanian berkelanjutan, mendorong pengelolaan lingkungan yang
bertanggung jawab, dan memberikan tambahan penghasilan bagi petani. Selain itu,
Producer Engagement Officer Sugata akan memberikan pelatihan di tingkat
rumah tangga petani dengan menggunakan Sistem Pembelajaran Aksi Gender (GALS)
guna mendorong inklusi perempuan dan pemuda dalam aktivitas produksi dan
pemasaran, menciptakan visi bersama yang adil untuk masa depan pertanian.

Inovasi inisiatif Sugata telah menunjukkan potensi besar
dalam menciptakan dampak positif bagi komunitas lokal. Dengan berfokus pada
pengembangan kapasitas dan membangun hubungan jangka panjang dengan produsen,
perusahaan memastikan harga yang adil dan transparan dibayarkan langsung kepada
mereka. Sugata memanfaatkan ekosistem
digital
KOLTIVA untuk menjamin rantai pasok yang dapat dilacak, inklusif,
dan berkelanjutan. Komitmen terhadap perdagangan etis ini tidak hanya
memperkuat perekonomian lokal tetapi juga mendorong keberlanjutan lingkungan
melalui penerapan praktik terbaik dalam pertanian kakao.

Pengakuan terhadap Sugata dalam TRANSFORM BESTARI Challenge
tidak hanya mengapresiasi pendekatan inovatifnya, tetapi juga menjadi langkah
penting menuju terciptanya rantai pasok kakao yang lebih berkelanjutan dan
etis. Ke depannya, perusahaan tetap berkomitmen untuk meningkatkan
kesejahteraan produsen sambil memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dan
praktik perdagangan yang etis.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES